(0451) 456885, 411289, 428503 (0451) 454030, 426351

BERDAYAKAN EKONOMI MASYARAKAT PASCA BENCANA SULTENG MELALUI PELATIHAN MEKANIK SEPEDA MOTOR

18 March 2019

Palu, 6 Februari 2019… Bencana Alam yang terjadi pada tanggal 28 September 2018 telah membawa dampak terhadap perekonomian Sulawesi Tengah di tambah lagi dengan maraknya aksi penjarahaan pasca bencana dapat memperlambat proses pemulihan ekonomi . Badan Pusat Statistik Sulawesi Tengah mencatat pertumbuhan ekonomi Sulawesi Tengah 6,24 % pada semester pertama 2018 dan angka tersebut lebih tinggi dari angka pertumbuhan ekonomi nasional 5,17%. Dengan adanya bencana tersebut diperkirakan pertumbuhan ekonomi Sulawesi Tengah akan melambat.
Kepala Bidang Fasilitasi Informasi Industri Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sulawesi Tengah mewakili Kepala Dinas Irwansyah, SH, MH dalam acara pembukaan Bimtek tersebut menyampaikan bahwa sebagai salah satu upaya untuk pemulihan ekonomi bagi pelaku usaha perbengkelan pasca bencana di Sulawesi Tengah Kementerian Perindustri RI melalui Direktur Industri Maritim Alat Transportasi dan Alat Pertahanan (IMATAP) dan Dirjen Industri Logam Alat Transortasi dan Elektronika (ILMATE) yang di fasilitasi oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sulawesi Tengah melaksanakan kegiatan Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Melalui Pelatihan Mekanik Sepeda Motor. Kegiatan yang diikuti oleh Pelaku Usaha dari Kota Palu, Kabupaten Sigi dan Kabupaten Donggala dilaksanakan dengan tujuan untuk meningkatkan kapasitas pelaku usaha di sektor reparasi sepeda motor khususnya kepada daerah-daerah yang terdampak bencana.

Lebih lanjut dalam sambutannya Irwansyah, SH, MH menyampaikan bahwa pengembangan usaha jasa perbengkelan di wilayah Kota Palu dan sekitarnya sangat potensial dan pelaku usaha harus jeli melihat peluang ini, oleh karena itu peningkatan kapasitas pelaku usaha harus di tingkatkan dengan melihat perkembangan dunia otomotif terus mengalami perkembangan dari tahun ketahun. Usaha jasa perbengkelan sepeda motor dapat memanfaatkan situasi ini dengan usaha jasa perbengkelan yang mobile, dimana masyarakat tdak lagi dating ketempat bengkel akan tetapi pelaku usahalah yang dating ke konsumen melalui layanan Jasa Bengkel Online.

Melalui kegiatan pelatihan yang dilaksanakan selama 3 (tiga) hari ini diharapkan agar peserta dapat mengikuti dengan baik sehingga natinya akan melahirkan para pelaku usaha jasa perbengkelan yang terampil dibidangnya.




FA