Poso, Selasa, 12 Februari 2019– Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sulawesi Tengah Pada UPt Produk Industri Pangan Dan Kerajinan Daerah, telah melakukan pelatihan rutin setiap tahun untuk meningkatkan jumlah wirausaha yang mandiri dan pasca gempabumi ini adalah pelatihan yang pertama di tahun 2019 selain untuk memulihkan produksi rumah cokelat juga untuk meningkatkan jumlah IKM baru karena banyak IKM yang tidak berproduksi lagi akibat kerusakan peralatan dan bangunan.
Visi dari UPT P2IPK saat ini adalah meningkatkan produk dan pelayanan kepada masyarakat secara umum dan kepada ikm yang ada di Sulawesi Tengah, walaupun saat ini pesertanya masih terbatas yang ada di Kota Palu, Donggala dan Sigi sebagai Kabupaten terdekat tempat pelaksanaan pelatihan, namun untuk tahun ini kita akan melakukan pelatihan di Kab. Poso sebagai upaya untuk memperkenalkan Cokelat Sulteng sehingga lebih banyak lagi IKM yang membuat produk dengan berbahan dasar Cokelat Sulteng.
Rumah coklat yang merupakan salah satu icon oleh-oleh di kota palu saat ini sudah mulai dikenal oleh masyarakat bukan hanya masyarakat kota palu, tapi juga pengunjung banyak berasal dari Luar Kota bahkan sampai ke luar negeri, semua ini bisa terwujud karena kerja sama kita selama ini mulai saat pertama produksi hingga peresmian oleh Menteri Perindustrian pada saat itu. Dan Alhamdulillah hingga saat ini masih berjalan dan terus dikembangkan dengan terus melakukan pembinaan kepada IKM binaaan walaupun yang saat ini masih tetap eksis berproduksi hanya 7 IKM saja, saat ini permintaan bahan baku cokelat Sulteng mengalami penurunan karena dampak dari bencana yang terjadi sehingga dibutuhkan upaya yang lebih giat lagi untuk menumbuhkan IKM agar kapasitas produksi bisa seperti tahun-tahun sebelumnya.
Saat ini bahan baku kakao fermentasi sudah bisa didapatkan dari petani yang ada namun yang menjadi kendala ruang tempat penampungan cokelat fermentasi yang terbatas, di tambah lagi peralatan yang juga mengalami beberapa kerusakan sehingga tidak dapat memproduksi secara optimal di awal- tahun ini, namun begitu kebutuhan beberapa IKM masih dapat dipenuhi