Rapat koordinasi ketersediaan stok stabilisasi harga barang kebutuhan pokok menjelang puasa dan lebaran 1440 h / 2019 Selanjutnya atas nama Pemerintah Daerah provinsi Sulawesi Tengah Drs H. Longki Djanggola. M.Si dalam Sambutannya yang diwakili Oleh Asisten Administrasi Perekonomian Pembangunan dan Kesra DR. Bunga Elim Somba ketika membuka acara menyampaikan ucapan selamat datang dikota palu kepada staf ahli bidang Hubungan Internasional Kementerian Perdagangan Ri bapak Dody Edward, SE,MA, bersama rombongan. Rakor Ini Sebagai tindak lanjut rakornas stabilitas harga dan ketersediaan stok pasokan barang kebutuhan pokok (bapok) yang dilaksanakan kementerian perdagangan pada tanggal 20 maret 2019 di Bandung sebagai penegasan komitmen jajaran pemerintah daerah provinsi dan pemerintah daerah kabupaten/kota untuk siap mengawal harga dan ketersediaan stok bapok menjelang Puasa dan Lebaran di daerah sulawesi tengah.
Beberapa hari lagi kita akan menghadapi Bulan Puasa yang biasanya terjadi peningkatan permintaan masyarakat yang dapat berdampak pada kenaikan harga, sehingga kita perlu mengantisipasi kondisi tersebut agar masyarakat dapat menjalankan ibadah Puasa dengan tenang tanpa terbebani naiknya harga dan kelangkaan bahan pokok (Bapok). pelaksanaan kegiatan Rakor ini juga merupakan langkah Pemerintah Daerah dalam mengidentifikasi kesiapan pemerintah daerah kabupaten/kota dinas terkait provinsi dan kabupaten /kota serta pelaku usaha usaha dalam menjaga stabilitas harga dan ketersediaan stok Bahan Pokok (Bapok).
Rakor ini telah diawali dengan pemantauan langsung ke pasar masomba, manonda, ritel moderen, gudang bulog dan distributor pada hari senin, tanggal 29 april 2019 oleh staf ahli bidang hubungan internasional kementerian perdagangan bersama rombongan, gubernur sulawesi tengah, bank indonesia, Satgas Polda, Bulog, Kadis Perindag provinsi dan Kota palu, dan Dinas terkait Provinsi dalam rangka pengawalan ketersediaan pasokan dan stabilitas harga bahan pokok (Bapok) agar tetap terkendali seperti tahun-tahun sebelumnya, sehinga diperlukan sinergi langkah dan upaya pemerintah Pusat bersama pemerintah daerah beserta pelaku usaha bahan pokok daerah sulawesi tengah, agar Inflasi kelompok bahwa makanan tetap stabil dan terkendali. Pada bulan januari 2019, Kota Palu mengalami Inflasi sebesar 0,21 % dan inflasi year on year januari 2019 terhadap januari 2018 kota palu sebesar 5,96 %.
Dari 82 kota pantauan ihk nasional, sebanyak 73 kota mengalami inflasi dan 9 kota mengalami deflasi. Dan inflasi tertinggi terjadi di kota tanjung pandan sebesar 1,23 % dan inflasi tertinggi terjadi di kota pematang siantar sebesar 0.01 %. Kenaikan indeks harga terjadi pada kelompok kesehatan ( 1.97 % ), kelompok bahan makanan ( 0,70 % ), makanan jadi, minuman rokok dan tembakau ( 0,41 % ), perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar (0,30%), kelompok sandang (0,29%), dan bahan bakar (0,30%), kelompok sandang (0,29%) , dan kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga ( 0,07%). Penurunan indeks harga terjadi pada kelompok transportasi. Komunikasi dan jasa keuangan (1,05%). Bulan februari 2019 kota palu mengalami deflasi sebesar 0,29 % dengan laju inflasi tahun kalender bulan februari 2019 sebesar -0,08 %, dan inflasi year on year 2019 terhadap februari 2018 kota palu tercatat sebesar 5,98 %.
Penurunan indeks harga terjadi pada kelompok bahan makanan ( 1,82%), dan kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar (0,35%), sedangkan kenaikan indeks harga terjadi pada kelompok sandang (0,82%), kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga (0,54%), kelompok kesehatan (0,46%), kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau ( 0,30%), dan kelompok transportasi, komunikasi dan jasa keuangan ( 0,04%). Sedangkan untuk bulan maret kota palu mengalami deflasi sebeesar 0,45%, dengan penurunan indeks harga terjadi pada kelompok bahan makanan dan kelompok kesehatan masing-masing sebesar 4,59% dan 0,25%. Pada saat yang sama terjadi kenaikan indeks harga pada kelompok transportasi,komunikasi, dan jasa keuangan (2,48%), sandang (0,41%), perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar (0,07%), makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau (0,01%), sedangkan pendidikan, rekreasi dan olah raga selama bulan maret 2019 relatif stabil.