Palu, 22 MEI 2019 Pemerintah provinsi Sulawesi tengah melalui Dinas petindustrian dan Perdagangan (Perindag) Sulteng bekerjasama dengan dinas koperasi umkm sulteng didukung oleh BI dan OPD terkait melaksanakan pasar murah dalam rangka hari besar keagamaan Nasional (HBKN) Menyambut Hari Raya Idul Fitri 1440 H bertempat dilapangan Vatulemo, Rabu 22/5. Kegiatan pasar murah dibuka langsung Gubernur Sulteng H Longki Djanggola dihadiri Assiten II Bunga Elim Somba, Kepala BI Sulteng Miyono, Satgas Pangan, Kepala Bulog Sulteng, Kadis Perindag Sulteng H. Moh Arif Latjuba, Kadis Koperasi dan UMKM Sulteng Eda Nur Ely serta pejabat lainnya. Dari pantauan kami sejak pagi sebelum acara dibuka masyarakat telah memadati lokasi pasar murah. Penjual bawang merah dan bawang putih menjadi incaran pembeli sehingga saat acara selesai dibuka kedua komoditas tersebut telah habis.
Gubernur Sulteng, H Longki Djanggola mengatakan, setiap menjelang hari besar keagamaan, diikuti dengan peningkatan permintaan terhadap berang kebutuhan pokok hal ini berdampak pada lonjakan harga kebutuhan pokok masyarakat untuk mengantisipasi hal tersebut pemerintah melalui dinas terkait menyelenggarakan pasar murah. Gubernur juga berharap masyarakat sekitar kelurahan Tanah modindi Kecamatan matikulore, dapat memanfatkan adanya pasar murah dengan sebaiknya. Seperti halnya tujuan pasar murah memenuhi kebutuhan masyarakat dengan harga relative murah dan terjangkau. pasar murah tidak dibatasi ketersediaan stok harga ditawarkan juga sangat murah, kerena melalui distributor langsung ditambah adanya subsidi dari BI.pasti harganya berbeda dari harga dipasar” ucapnya.
Kadis Perindag Sulteng H. Moh Arif Latjuba mengatakan, pasar murah tahun 2019 pasar murah ke 7 dilaksanakan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sulteng dimaksudkan untuk dapat membantu masyarakat dalam menghadapi hari- hari besar keagamaan, Hari Raya Idul Fitri 1440 H Khusus membantu masyarakat dalam memenuhi kebutuhan pokok sehari – hari dengan harga terjangkau.
Dengan adanya kegiatan ini diharapkan dapat mendekatkan masyarakat dengan distributor. Karena menyambut perayaan hari besar keagamaan sering kali diikutki dengan lonjakan permintaan masyarakat khususnya barang kebutuhan pokok yang berimbas terhadap kenaikan harga. terjadi karena tingginya permintaan tidak diimbangi, kenaikan suplai dan juga kurang efisien distribusi barang penghasilan masyarakat yang rendah tidak mengalami peningkatan, sehingga barang kebutuhan pokok sulit dipenuhi,” sebutnya.
H. Moh. Arif Latjuba mengungkapkan sempat terjadi gejolak bawang putih hampir mendekati Rp. 100 ribu Perkilo, hal itu biasa diatasi hingga harganya saat ini Rp. 35ribu perkilo, dipasar murah juga terdapat bawang putih Perkilonya Rp. 35ribu bawang merah perkilonya Rp. 25ribu.
post by Tasbih