Realisasi Ekspor Indonesia saat ini dinilai masih jauh bila dibanding Negara Tetangga seperti Thailand,Myanmar dan Malaysia. Salah satu upaya meningkatkan ekspor Nasional, Kementerian Perdagangan berupaya memudahkan fasilitas Perdagangan salah satunya melalui penerapan Sertifikasi Mandiri bagi Eksportir. Hal itu dikatakan Kepala Dinas Perindag Sulawesi Tengah H. Moh. Arif Latjuba, SE., M.Si ketika membuka kegiatan Desiminasi Implementasi Sertifikasi Mandiri kemarin di Palu. Untuk merealisasikan fasilitas tersebut Kementerian Perdagangan telah menerbitkan Peraturan nomor 111 tahun 2018 tentang ketentuan dan tata cara pembuatan Deklarasi Asal Barang. Permendag tersebut untuk meningkatkan kelancaran arus barang ekspor asal Indonesia melalui penerapan sistem Sertifikasi Mandiri. Diakui empat tahun terakhir ekspor untuk Sulawesi Tengah terus mengalami pertumbuhan sebesar 915 persen, didominasi dari aktivitas ekspor Kawasan Industri Morowali komoditas non Migas yakni barang kategori Besi dan baja. Untuk kelancaran dalam melakukan ekspor ungkap Kadis Perindag paling tidak harus disertai dokumen yang lengkap.

Kadis Perindag menambahkan, Pemerintah Daerah Sulawesi Tengah terus berupaya meningkatkan ekspor untuk komoditas non migas khususnya produk Perkebunan, Kehutanan dan Perikanan karena sektor tersebut cukup besar. Diharapkan melalui kegiatan Desiminasi Implementasi Sertifikasi Mandiri dapat memberikan pemahaman dalam rangka peningkatan ekspor Sulawesi Tengah. Kegiatan Desiminasi Implementasi Sertifikasi Mandiri menurut Panitia Moh. Fikri, S.Si., M.PW berlangsung sehari diikuti 30 peserta terdiri dari Eskportir, Aparatur terkait serta calon eksportir dari HIPMI. Narasumber Mohamad Haykal Kasie Surat keterangan Asal Direktorat Fasilitasi Ekspor dan Impor Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional serta Sati Ferdi Accont Manager PT EDII.

Post by Febryanto