Industri Kecil Menengah di Sulawesi Tengah sebagian besar didominasi IKM Pangan Olahan. Bahkan perkembangannya dewasa ini dinilai terus meningkat dengan pesat seiring pertumbuhan penduduk. Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sulawesi Tengah Richard Arnaldo, SE., MSA dalam amanat tertulisnya dibacakan Kepala Bidang Pembinaan Pengembangan Industri PPI Ir.Bambang Andri Mustanto, M.Si dihadapan peserta Sosialisasi Produk Pangan Wajib SNI kemarin mengatakan, Industri Kecil Menengah (IKM) Pangan merupakan salah satu sub sektor mempunyai peranan strategis bahkan memberikan sumbangan cukup besar terhadap pertumbuhan ekonomi daerah termasuk Sulawesi Tengah. Hal ini diakui, banyaknya Unit Usaha IKM Pangan tersebar di Kabupaten Kota Se-Sulawesi Tengah. Namun disayangkan sebagian besar belum menerapkan standarisasi yang menjadi tuntutan pasar, juga ketersediaan sumber daya untuk pembinaan dan pengembangannya terbatas. Terkait hal itu, IKM Pangan didaerah ini dinilai semakin sulit bersaing pada Era Pasar Bebas.
Ditambahkan, untuk menghadapi berbagai kendala dalam mewujudkan produk dan jasa yang bermutu, Pemerintah harus menerapkan strategi baru dalam penerapan SNI di Tanah Air, mulai dari aspek Regulasi SNI agar lebih ramah bagi IKM. Disamping itu memberdayakan kelembagaan didaerah seperti UPTD dan Laboratorium untuk lebih berperan dalam sistem standar Nasional, sehingga proses sertifikasi produk, monitoring dan pengawasan dapat berjalan lebih efektif dengan melibatkan Pemerintah Daerah. Sosialisasi Produk Pangan Wajib SNI menurut Panitia Nur Afraeni berlangsung sehari diikuti 30 peserta terdiri dari Aparat Pembina dan Pelaku Usaha dari Kota Palu, Sigi dan Donggala. Adapun Narasumber yakni Nur Hidayati dari Badan Standar Nasional BSN dan Ferly Marampa dari Balai POM Palu.
Post by Febryanto